Jumat, 10 Desember 2010

MK: Pemilukada Tangsel Harus Diulang

Pemilukada Tangsel diulang

Andi Saputra - detikNews
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan KPUD Tangerang Selatan untuk melakukan pemungutan suara ulang di seluruh TPS di Tangerang Selatan, Banten. MK meyakini terdapat tindakan struktur dan masif oleh calon tertentu sehingga menguntungkan salah satu pihak peserta pilkada.

"Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pemungutan suara ulang dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan di seluruh TPS se- Kota Tangerang Selatan yang diikuti oleh Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah," kata Ketua MK Mahfud MD dalam sidang di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/12/2010).

Peserta pilkada itu adalah Drs. H. Yayat Sudrajat, M.M., M.Si. dan H. Moch. Norodom Sukarno, Hj. Rodhiyah Najibhah, S.Pd. dan H.E. Sulaiman Yasin; H. Arsid, M.Si. dan Andreas Taulany; serta Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H. dan Drs. H. Benyamin Davnie. Gugatan ini dilancarkan oleh pasangan nomor tiga yaitu Arsid-Andreas Taulany.

Ketua KPU Tangsel Shock, Tapi Siap Gelar Pemungutan Suara Ulang

Pemilukada Tangsel Diulang

Dira Derby - detikNews
TANGSEL - Ketua KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Iman Perwira Baschan shock mendengar putusan Mahkamah Konstitusi yang memerintahkan pemungutan suara ulang di semua TPS di Tangsel. Meski demikian, pihaknya siap-siap saja menggelarnya dalam rentang 90 hari setelah putusan MK diterimanya.

“Saya shock, pasalnya di dalam putusan MK, MK hanya mengabulkan sebagian. Artinya, kami bersih dan melakukan kerja dengan sebenar-benarnya. Ini jutru terjadi karena permasalahan di pendukung nomor  Airin-Benyamin,” ujarnya, Jumat (10/12/2010). Tangsel meliputi 7 kecematan yaitu Serpng, Serpong Utara, Pamulang, Setu, Ciputat, Ciputat Timur dan Pondok Aren.

Wakapolres Disandera,Buntut Kerusuhan Padarincang

Demo susulan Padarincang 10/12/2010
SERANG (10/12/2010) Kepulan asap hitam dari ban bekas yang dibakar di jalanan, membuat situasi kota Padarincang, Serang Banten mencekam. Ratusan warga turun ke jalan, memblokir jalan utama, sambil membakar ban bekas. Sementara tidak jauh dari situ, tepatnya disebuah rumah warga, Kompol Sutrisno, Wakapolres Serang, Suhaimi Camat Padarincang dan seorang anggota polisi disandera warga.

Warga bertekat, apapun yang terjadi mereka tidak akan melepaskan perangkat negara itu, sebelum Pemerintah daerah menandatangani persetujuan mencabut kembali izin pembangunan pabrik air mineral, karena pembangunan air mineral itu merugikan warga dengan berkurangnya sumber air tanah. Warga juga mendesak pihak kepolisian melepaskan 5 rekan mereka yang ditahan polisi. Mereka diamankan pada saat demo 5 Desember lalu di pabrik air mineral Padarincang yang berakhir rusuh.
Kompol Sutrisno dipaksa warga tanda tangan

Demo warga 5 Desember lalu itu berlangsung anarkis. Mereka menghancurkan alat pengaduk semen dan peralatan bor bumi. Para pendemo juga menghancurkan pagar perusahaan dan membakar bangunan dalam pabrik









Demo Rusuh Padarincang 05/Desember 2010
Warga yang berdemo sebagian besar berasal dari Desa Barugubug yang jaraknya sekitar 1-2 Km dari Desa Curuggoong. Ketika demo, polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih mampu mengendalikan keadaan. Namun semakin sore hari, jumlah pendemo semakin bertambah sehingga diperkirakan mencapai lebih 1.500
orang.






Gudang pabrik dihancurkan dan dibakar
Entah siapa yang mulai, tiba-tiba terjadi aksi pengrusakan. Mereka membakar gudang, merusak mobil, menghancurkan peralatan, merusak pagar dan menutup sejumlah kegiatan yang ada. Aparat keamanan yang ada tidak mampu lagi mengendalikan keadaan, karena jumlah hanya sedikit.

Salah satu koordinator demo mengatakan, warga minta agar Bupati Serang, Taufik Nuriman mencabut izin yang telah diberikan kepada PT Danone. "Jika bupati tidak merespon, kami akan mendatangkan massa ang lebih banyak dari jumlah yang sekarang," kata Azis. Bahkan Azis mengancam akan mengadukan masalah pembangunan pabrik itu kepada Presiden RI

Kamis, 09 Desember 2010

Eksekusi Rumah Rusuh, 8 Warga Tertembus Peluru

rentetan suara tembakan puluhan kali terdengar

     Rentetan suara letusan senapan berpeluru karet dari petugas Brimob Polres Pamekasan, berdesingan dalam kerusuhan antara warga dan polisi hari Rabu (08/12/2010) di desa Blaban, Pamekasan Madura. Kerusuhan itu mewarnai eksekusi rumah dan tanah seluas 0,9 hektar yang belum dapat kata sepakat dari keduabelah pihak yang bersengketa. Dalam hal ini adalah dari kubu Bok Tonah yang mengklaim dan mengusai rumah dan tanah itu, serta kubu Nyonya Halimah yang dimenangkan oleh PN Pamekasan.

Saat itu, petugas dari Pengadilan Negeri Pamekasan akan membacakan putusannya, bahwa perebutan rumah dan tanah seluas 0,9 hektar itu dimenangkan pihak penggugat dalam hal ini Nyonya Halimah dan memerintahkan keluaga Bok Tonah segera mengosongkan tanah dan bangunan. Tiba–tiba salah seorang warga menerobos barigade brimob dan polisi. Tindakan ini memancing warga lainnya, melempari batu ke tengah petugas. Dan pecahlah kerusuhan. Semakin lama, semakin banyak warga yang ikut menyerbu dan melempari batu, kayu serta benda lainnya ke polisi yang mengawal jalannya eksekusi..

Bok Tonah melawan
Merasa terdesak, oleh aksi massa yang makin bringas, pihak kepolisian 
kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara. Masaa yang terdiri dari pria dan wanita, tua dan mudah ini, bukannya takut, tapi makin kalap memukul mundur polisi dan petugas dari PN Pamekasan. Saat itulah, rentetan letusan senjata api bepeluru karet menyalak. Desingan peluru menyambar siapa saja yang saat itu berada di barisan keluarga Bok Tonah. 

Insiden penembakan itu, mengenai tidak kurang 8 warga dari kubu Bok Tonah. Mereka rata-rata tertembus peluru di bahu kanan, mata kanan, lengan kiri atas dan di paha atas. Sementara dari pihak kepolisian, ada 4 orang yang terluka terkena pantulan peluru dan sabetan senjata tajam. Polisi juga mengamankan 4 orang.yang dianggap sebagai provokator.

Rabu, 08 Desember 2010

Setelah Gunung Berapi, Giliran Banjir dan Banjir

Banjir Pandeglang
BELUM selesai, bencana gunung berapi menghajar tanah air kita, menyusul lagi bencana yang lain lagi yakni banjir. Meski bencana banjir ini, sudah terjadi sepanjang September 2010. Namun klimaksnya, menjelang pergantian tahun, bencana banjir melanda hampir semua wilayah di Indonesia. Mulai dari Medan Sumatera Utara, Palembang lalu Pandeglang, Banten dan daerah lainnya.

Daerah yang disebut terakhir itu, dilanda banjir cukup parah. Hari Selasa 07/12/2010 hampir 3000 unit rumah di 6 Kecamatan di Pandegelang, Banten terendam banjir bandang dengan ketinggian banjir mencapai 3 meter. Sementara sekitar 50 rumah diantaranya hancur terseret air dan  ribuan orang mengungsi. Adapun sejumlah warga yang terjebak terpaksa dievakuasi dengan mempergunakan perahu.

Selasa, 07 Desember 2010

Kasus Aneh, Tewas Dikeroyok Anjing

Tubuh pria malang ini penuh luka gigitan
(SIDOARJO) Seorang pria tak dikenal, ditemukan tewas di areal sebuah gudang kosong di wilayah Gedangan Sidoarjo, Jawa Timur. Posisi jasad korban berada disamping kiri gudang, terbaring di atas rerumputan setingggi 20 centimeter. Pria ini tewas mengenaskan dalam keadaan telanjang bulat, dengan tubuh penuh luka cakar dan bekas gigitan binatang buas.

Bagian atas tubuhnya, nyaris tidak utuh lagi. Kulit kepalanya terkelupas, hingga terlihat tulang tengkoraknya. Sementara daging yang membalut tangan kanannnya, habis seperti bekas dimakan binatang. Selain itu di beberapa bagian tubuhnya, penuh luka cabikan dan gigitan.

Kematian pria tak dikenal ini sungguh aneh dan membuat bingung tim identifikasi dari jajaran kepolisian Sidoarjo. Karena tidak ada satupun saksi yang bisa dimimntai keterangan untuk menjelaskan siapa sebenarnya pria ini ? untuk keperluan apa, masuk ke gudang kosong ? Disamping itu, bekas luka cabikan dan gigitan yang tertinggal di tubuh korban, apa benar berasal dari taring-taring 2 anjing penjaga yang setiap malam memang sengaja dilepaskan.”Semuanya serba belum jelas dan perlu penelitian laboratoris,”kata AKP Arnesto Saesar, Kasatreskrim Polres Sidoarjo.

Anjing penjaga gudang

Polisi memang memiliki 3 saksi hidup di gudang itu. Satu adalah Nico, penjaga gudang yang pertama menemukan mayat. Sementara dua lainnya adalah dua ekor anjing penjaga. Meski keduanya diduga sebagai pelaku utama, namun mereka sudah pasti dan mustahil bisa dimintai keterangan. Ini diakui Arnesto, bahwa tim olah tkp-nya menemui kesulitan mengungkap kasus yang aneh ini.”Beri waktu kami untuk bekerja. Jika saja kami tahu identitas pria itu, maka akan terungkap untuk keperluan apa dia masuk ke gudang kosong ini,” tambah Arnesto.

Menurut Nico, ia sama sekali tidak mengenali pria malang itu. Pada saat dia terakhir pulang adalah jam 6 sore dan sebelum pulang dia memeriksa seluruh areal untuk memastikan bahwa gudang dalam keadaan aman. Kemudian ia baru melepaskan dua anjing ganas itu menggantikan dirinya, menjaga gudang di malam hari.”Saat kami pulang, kami belum melihat ada mayat dan kami tidak tahu, apakah tewasnya pria itu karena digigit anjing atau digigit apa,’terang Nico dengan wajah ketakutan.

Untuk mengungkap kasus ini tim medis dari unit laboratorium forensik Polda Jatim, diterjunkan untuk mendukung kerja tim Polres Sidoarjo. melakukan identifikasi korban, Dari hasil identifikasi sementara, lelaki tanpa identitas ini diduga tewas karena diserang kawanan anjing penjaga gudang. Sementara motif pria itu masuk ke area gudang kosong, masih belum terjawab.

                                                                                 

Senin, 06 Desember 2010

Reka Ulang Pembunuhan Mutilasi Muntilan

Reka ulang pembunuhan mutilasi

MUNTILAN (06/12/2010) Kasus pembunuhan dengan cara memutilasi korbannya di Muntilan, Senin sore (06/12/2010) dilakukan reka ulang. Tersangka utama dan juga satu-satunya yakni Widi Widayat dihadirkan. Sedikitnya 49 adegan pembunuhan sadis ini diperagakan secara berurutan oleh tersangka di TKP kontrakan di dusun Ponalan Baru, desa Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Diawali percekcokan antara Dayat dengan Tuty Widayati, istri sirrinya. Keributan itu disulut oleh pengakuan jujur Tuty Widayati, bahwa ia pernah berselingkuh dengan pria lain dan celakanya, saat sedang panas-panasnya pertengkaran, tiba-tiba dari HP Tuty ada SMS, dari pri itu yang isinya mengajak ketemuan. Melihat SMS di HP Tuty, Widayat langsung panas, kemudian ia bangkit dari tempat tidur, meraih batu pengasah lalu dihantamkan ke kepala istrinya sebanyak 3 kali hingga tewas. Awalnya, Dayat – tak mengetahui istrinya tewas, hingga pagi tiba, istrinya tidak juga bangun dan saat tangannya dipegang dingin. tersangka baru sadar ternyata istrinya sudah tewas.

Fannani, Adik korban kesurupan
Ia pun panik. Dalam situasi yang kalut itu, Widayat tidak punya pilihan kecuali memutilasi jasad istrinya, agar jejaknya tidak ketahuan. Dayat memotong-motong tubuh istrinya menjadi Sembilan bagian.Potongan-potongan tubuh itu kemudian disembunyikan dalam sejumlah wadah. Diantaranya ember dan panci besar.

Dalam waktu 10 hari, Dayat belum juga membuang potongan-potongan tubuh istrinya yang sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Kasus pembunuhan mutilasi ini terungkap, setelah hadirnya anak Tuty, Ina Riyani ke kontrakan korban Senin malam lalu. Ina mengaku kangen pada ibunya yang hampir 10 hari ini tidak pernah kelihatan.


Dalam rekaulang ini terjadi insiden, beberapa keluarga dari Tuty Widayati mengalami kesurupan. Mereka adalah Nasrudin 56 th, paman korban dan Fanani 25 th, adik korban. Sementara Ina Riyani, tak henti-hentinya menangisi ibunya yang kini telah tiada.

Dari hasil pemeriksaan sementara, motif kasus pembunuhan dengan cara mutilasi ini berlatar belakang cemburu. Widayat tidak terima istrinya berselingkuh dengan pria lain di kontrakannya sendiri.

Status Siaga Ditunda, Bromo kembali bergolak

PROBOLINGGO (06/12/2010) Gunung Bromo hari Senin pagi(06/12/2010) kembali bergolak. Selama hampir dua jam, Bromo kembali meletus dan memuntahkan material berupa abu vulkanik berwarna kehitam-hitaman, serta pasir yang jatuh di kawasan kaldera.

Gunung setinggi 2.392 meter ini, melemparkan abu vulkani dengan tekanan cukup kuat. Ketinggian abu yang dilepaskan mencapai 900 meter. Sejak erupsi, Selasa 23 November lalu, maka semburan kali ini merupakan yang terkuat, menjelang akan diumumkannya, perubahan status Brmo dari status “awas” ke siaga.

Menurut Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gde Suantika, erupsi Bromo kali ini merupakan erupsi kedua dalam beberapa jam terakhir. “ Sekitar pukul 00:15 WIB sejumlah warga bahkan sempat melihat erupsi terjadi disertai loncatan kembang api,”ujar Gde saat ditemui di lokasi wisata Bromo hari Senin (06/12/2010)

Melihat perkembangan terbaru Bromo, Gde tidak dapat memastikan, kapan perubahan status Bromo bisa diumumkan. Seperti diberitakan Sabtu lalu, Gde memperkirakan dalam 2 tiga hari kedepan Bromo akan diubah statusnya dari “awas” menjadi “siaga”. Ini diasarkan pada aktivitas Bromo sendiri yang cenderung terus menurun.”Nah perkembangan terbaru, dimana Bromo kembali eruspsi, maka akan ada evaluasi kembali,” ujar Kepala PVMBG


Minggu, 05 Desember 2010

Keberadaan Izan, Korban Penculikan masih Misterius

Sketsa wajah penculik

JAKARTA, 05/12/2010 – siapa pelaku penculikan Firdzansyah Erza Gifari alias Izan, bocah yang baru berusia 1,5 tahun ? pertanyaan itu sama gelapnya dengan keberadaan izan saat ini. Jajaran kepolisian polda metrojaya yang menangani kasus penculikan ini hingga hari Minggu 05/12/2010 belum menemukan titik terang.

Hari Sabtu (04/12/2010) Polsek Pasar Rebo, lokasi dimana Izan pertama kali diculik, telah membuat sketsa wajah tersangka penculiknya. Sketas wajah itu dibuat berdasarkan keterangan Yayan, seorang tukang ojek yang mengaku melihat langsung saat tersangka membawa Izan pada 26 November 2010. 

Ciri-ciri wajah pelaku yang dirilis dalam sketsa, diduga berjenis kelamin pria. usia diperkirakan sekitar 40-45 tahun. Rambut rapi bergelombang, belahan ke kanan. Kulit sawo matang. Tubuh sedang, muka bopeng, seperti ada tanda bekas jerawat di pipi kiri dan kanan. Tersangka menggunakan kaos berkerah warna coklat.

“Sebagian besar cirri-ciri pada sketsa itu bersumber dari keterangan saksi yang melihat langsung,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pasar Rebo, Iptu Anuri. Sketsa itu langsung disebarkan ke warga di sekitar lokasi kejadian, di jl Goseng Raya, gg haji Noim RT 4 RW 1, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, namun tak seorangpun mengenali tersangka. Petugas juga menempelkan wajah tersangka ini di sejumlah titik keramaian seperti di mall dan terminal-terminal. penyebaran sketsa dilakukan oleh aparat Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polsek Pasar Rebo.