Kamis, 09 Desember 2010

Eksekusi Rumah Rusuh, 8 Warga Tertembus Peluru

rentetan suara tembakan puluhan kali terdengar

     Rentetan suara letusan senapan berpeluru karet dari petugas Brimob Polres Pamekasan, berdesingan dalam kerusuhan antara warga dan polisi hari Rabu (08/12/2010) di desa Blaban, Pamekasan Madura. Kerusuhan itu mewarnai eksekusi rumah dan tanah seluas 0,9 hektar yang belum dapat kata sepakat dari keduabelah pihak yang bersengketa. Dalam hal ini adalah dari kubu Bok Tonah yang mengklaim dan mengusai rumah dan tanah itu, serta kubu Nyonya Halimah yang dimenangkan oleh PN Pamekasan.

Saat itu, petugas dari Pengadilan Negeri Pamekasan akan membacakan putusannya, bahwa perebutan rumah dan tanah seluas 0,9 hektar itu dimenangkan pihak penggugat dalam hal ini Nyonya Halimah dan memerintahkan keluaga Bok Tonah segera mengosongkan tanah dan bangunan. Tiba–tiba salah seorang warga menerobos barigade brimob dan polisi. Tindakan ini memancing warga lainnya, melempari batu ke tengah petugas. Dan pecahlah kerusuhan. Semakin lama, semakin banyak warga yang ikut menyerbu dan melempari batu, kayu serta benda lainnya ke polisi yang mengawal jalannya eksekusi..

Bok Tonah melawan
Merasa terdesak, oleh aksi massa yang makin bringas, pihak kepolisian 
kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara. Masaa yang terdiri dari pria dan wanita, tua dan mudah ini, bukannya takut, tapi makin kalap memukul mundur polisi dan petugas dari PN Pamekasan. Saat itulah, rentetan letusan senjata api bepeluru karet menyalak. Desingan peluru menyambar siapa saja yang saat itu berada di barisan keluarga Bok Tonah. 

Insiden penembakan itu, mengenai tidak kurang 8 warga dari kubu Bok Tonah. Mereka rata-rata tertembus peluru di bahu kanan, mata kanan, lengan kiri atas dan di paha atas. Sementara dari pihak kepolisian, ada 4 orang yang terluka terkena pantulan peluru dan sabetan senjata tajam. Polisi juga mengamankan 4 orang.yang dianggap sebagai provokator.

Tertembus peluru di pundak kanan
Kapolres Pamekasan, AKBP Anjar Gunadi membenarkan, telah mengamankan dan memeriksa 4 warga yang ternyata pendatang dari luar desa Blaban. "Penyidik mencurigai, ke-4 orang itu tak ada sangkut-pautnya dengan kasus ini. Tapi mereka  berada di dalam rumah sengketa. padahal yang bersangkutan berasal dari luar desa Blaban," kata Anjar Gunadi. .

Sementara terkait insiden penembakan terhadap 8 warga, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Badrodin Haiti, menegaskan penembakan dengan peluru karet sudah sesuai prosedur dalam pengamanan eksekusi lahan dan rumah yang rusuh. 

Evakuasi korban luka tembak
Menurut laporan yang diterima, warga diduga sudah disusupi provokator untuk melempari polisi dengan batu dan melawan dengan senjata tajam, clurit dan golok.
"Upaya yang dilakukan kepolisian dalam penanganan eksekusi tanah dan rumah di Madura sudah sesuai protab," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti kepada Detik.com Surabaya, Rabu (8/12/2010).

Polisi juga sudah melakukan imbauan, memberikan ultimatum, memberikan tembakan peluru hampa ke atas tapi tetap saja mereka melakukan penyerangan dengan lemparan batu dan senjata tajam."Nah karena situasinya membahayakan, polisi harus cepat melakukan tindakan tegas dengan menembak untuk melumpuhkan, yakni dengan menggunakan peluru karet," jelasnya. 



Tidak ada komentar: