Senin, 22 Oktober 2012

Bocah Tewas Dalam Kotak Kayu

Kotak Kayu berisi jenaah Fahroji
SERANG – Fahroji, bocah berusia empat tahun, Kamis pagi 18 Oktober, pamit orangtuanya Hajii, mau jajan makanan di luar rumh. Fahroji baru saja diberi uang duaribu oleh pamannya. Sejak pergi jajan, bocah seudia anak TK itu menghilang dan tak pernah kembali pulang.

Hajii, wraga kampung Kasemen, Serang Banten ayah dari bocah malang itu kebingungan, karena anak keduanya tidak juga pulang hingga Kamis malam. “Kami bersama keluarga, dibantu tetangga mencari Fahroji kemanapun, ke ladang, kali dan tempat lainnya, namun tidak juga menemukan anak saya,” ujar Hajii dengan wajah dirundung duka.
Jenazah Fahroji siap diotopsi
Jumat paginya, warga Kasemen gempar, karena bocah balita itu ternyata ditemukan sudah tewas, mengenaskan, meringkuk dalam kotak kayu, di kamar mandi sebuah kontrakan milk Samali. Kotak kayu itu berdiameter panjang tujuh puluh lima sentimeter dan lebar sekitar tiga puluh sentimeter. Saat jasad Fahroji dikeluarkan, di dalam kotak juga ditemukan alat-alat pertukangan. “ Kotak kayu itu milik seorang warga bernama Andi,”ujar Kapolsek Kasemen AKP  Hidayat Iwan Irawan.

AKP Hidayat Iwan Irwan mengatakan, orang yang pertama kali menemukan korban adalah Dedeh dengan melihat tangan dan kaki korban di kotak tersebut. Hasil identifikasi polisi, pada jasad Fahroji ditemukan luka lebam di dadanya.

Lokasi kotak kayu berisi jasad Fahroji
Belum jelas, bagaimana bocah malang itu bisa tewas di dalam kotak kayu dan siapa yang meletakkan kotak kayu itu di toilet, kamar mandi kontrakan milik Samali ? polisi bungkam. Semuanya masih gelap. Begitu juga dengan tim forensic RSUD Serang, yang menerima kiriman jenazah Fahroji. dr Budi Suhendar mengatakan, pihkanya belum bisa memastikan apakah korban tewas karena dibunuh, dianiaya atau ada sebab lain?

“Yang jelas tubuh korban membiru, sepertinya kekurangan oksigen. Di tubuh korban juga tak ditemukan luka akibat benda tumpul atau kekersan. Semuanya masih menunggu hasil otopsi, yang hingga Senin 22 Oktober 2012 belum ketahuan hasilnya.

Sementara orantua korban Hajii dan juriyah tak punya firasat apapun. Dia juga tak menyangka anaknya akan mengalami nasib seperti itu. Meski demikian ia tetap berharap agar penyebab kematian anaknya bisa terungkap sehingga motifnya juga jelas.

Tidak ada komentar: