Senin, 14 Februari 2011

Pesawat Cassa 212 Jatuh, 5 Tewas

BINTAN – Sebuah pesawat milik PT Sabang Marauke Air Charter, jenis Cassa 212 ( itu bukan kapak 212 milik Wirosableng, tapi jenis pesawat) Sabtu 12 Februari 2011 jatuh di kampung Kampe desa Malang Rapat Kabupaten Bintan, Kepuluan Riau. Pesawat Cassa Smack ini diketahui hilang kontak beberpa menit setelah lepas landas dari Bandara Hang Nadim Batam tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. Lima orang penumpang termasuk pilot dan co pilo dipastikan tewas dalam insiden ini.
pesawat lepas landas dari Bandara Hang Nadim sekitar pukul 13.30 WIB untuk melakukan tes penerbangan dan hilang kontak sekitar pukul 13.40 WIB. Saksi mata di lokasi kejadian, bernama Abdul Gani, mengatakan mendengar suara dentuman cukup keras, seperti benda besar yang jatuh dari langit.”Saya terkejut, jatuhnya pesawat itu mengeluarkan dentuman yang cukup keras, kata Abdul.


Pilot Fadli, korban terakhir dievakuasi
Lima penumpang pesawat yang dipastikan tewas adalah pilot Kapten Fadlul Karim, Co pilot Ricard Bakalow warga Australia dan 3 kru bernama Hendro Sutanto, Suroto dan Sahrul Nasution. Kempat korban hari itu juga berhasil dievakuasi dari reruntuhan pesawat. Sahrul nasution, teknisi PT Sabang Marauke Air Charter, Sabtu sore tiba di rumah duka Medan, Sumatera Utara dan hari itu juga dimakamkan. Begitu juga dengan jenazah Co-Pilot Cassa 212, Richard Bakalow, Mingu Sore sudah tiba di rumah duka di Depok Jawa Barat. Pria kelahiran Bosnia itu meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak yang semuanya masih balita.

Sementara jenazah Pilot Fadlul Karim, baru berhasil dievakuasi Mingu 13 Februari, setelah tim Sar bekerja selama 19 jam."Genangan air dan avtur dalam bangkai pesawat menghambat proses evakuasi korban yang terjepit," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Bambang, Subagyo.
Kota hitam pesawat ditemukan
Bambang mengatakan, posisi moncong pesawat yang tertanam tegak lurus sedalam 2,5 meter ke dalam lumpur menyebabkan air dan avtur tergenang sulit dikeluarkan. "Kami sudah berusaha menimba air dari dalam bangkai pesawat, namun belum berhasil," ujarnya.

Jenazah Fadlul Karim langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan identifikasi. Kemudian dibawa ke rumah sakit umum Tanjung Pinang untuk dikembalikan ke pihak keluarga.

Tidak lama setelah mengevakuasi jasad Fadlul Karim, Tim Sar juga menemukan kotak hitam pesawat. Selain itu, Tim juga mengangkat mesin pesawat yang sudah rusak untuk bahan investigasi.

Menurut Ketua invistigasi KNKT Temenggung, hingga hari Minggu 13 Februari, belum bisa dipastikan penyebab jatuhnya pesawat. Informasi tentang itu, mungkin baru bisa diketahui tiga bulan kedepan, setelah mempelajari rekaman yang tersimpan dalam kotak hitam pesawat. “Namun yang pasti pesawat Cassa 212 itu masih laik terbang,”kata Temenggung m enyudahi wawancara.

Tidak ada komentar: