Jumat, 11 Februari 2011

Ikan Purba Berkepala Buaya

TEGAL- Seekor ikan aneh, Rabu 9 Februari 2011 ditemukan warga tegal jawa tengah. Ikan aneh ini mirip lele, tapi kepalanya seperti kepala buaya moncong panjang dan sisiknya menyerupai kulit ular dengan gigi-gigi yang tajam. Penemunya kakak beradik  Atmo Wijoyo (40) dan Tamiludin (34) warga jalan Bali Kelurahan Mintragen,  Tegal.. Keduanya sedang menjala ikan di sekitar dermaga Pelabuhan Tegal. Tiba-tiba muncul ikan yang tubuhnya mirip ikan lele mendekati jalanya. Ikan itu tidak takut dengan sorot lampu senter, bahkan mendekatinya. Mereka lalu menangkap dan diboyong ke rumah. ''Saya kaget karena melihat ikan berkepala seperti kepala buaya. Saya sorotkan lagi senternya, ternyata sisiknya mirip seperti sisik ular,'' ucap Atmo.


Keeseokan paginya, ikan penemuan Atmo ini segera menggemparkan warga sekitar dan lagi-lagi logika awam dengan gampangnya mengidentikkan, ikan Atmo itu sebagai ikan jelmaan mahluk halus. Ikan aneh dengan panjang sekitar 50 cm, berat 1,7 kg itu kemudian ditempatkan di kolam kecil.Kabar penemuan ikan aneh itu pun akhirnya menyebar ke warga Kota Tegal lainnya. Bahkan hingga Slawi (Kabupaten Tegal) dan Brebes. Banyak warga lainnya yang penasaran ingin melihat keanehannya.

Ikan temuan Atmo itu, memang aneh tapi sekali lagi bukan jelmaan makhluk halus. Berdasarkan hasil investigasi Dekan Fakultas Perikanan UPS Tegal Ir Nurjanah Msi, ikan dengan dua pasang  sirip itu disebut sebagai Tiktaalik, yakni seekor ikan purba yang diperkirakan sudah punah ratusan tahun lalu. Ada yang mengatakan ikan itu merupakan  ikan hasil evolusi antara ikan dan makhluk hidup berkaki empat lainnya seperti dinosaurus, burung dan mamalia.

Tiktaalik Raksasa
Beberapa warga sekitar pelabuhan Tegal sudah sering melihat ikan seperti itu dengan ukuran lebih besar. Ikan raksasa itu ukurannya sebesar perahu jukung (perahu ukuran sedang). Ikan buaya raksasa itu sering berenang ke pinggir pelabuhan."Dia muncul maghrib, kemudian menghilang,'' ucap Sahroni seorang warga.

Ikan Raksasa yang dilihat Sahroni, memang bukan hal yang aneh. Tapi harus segera disikapi para ilmuan dari Fakultas Perikanan UPS Tegal. Sebab ikan berkepala buaya yang berukuran raksasa dianggap sudah punah dan kesimpulan itu dikuatkan ilmuan-ilmuan Kanada yang pernah meneliti ikan tiktaalik raksasa. Penelitian ilmuwan itu diumumkan dalam jurnal ilmiah pada tahun 2006 lalu dan disempurnakan pada Juni 2009. Dalam penelitian itu disebutkan bahwa ikan yang memiliki dua pasang sirip itu disebut sebagai Tiktaalik, seekor ikan purba yang diperkirakan sudah punah ratusan tahun lalu.Ikan berkepala buaya ini juga memiliki insang yang tidak biasa mirip dengan ikan. Sehingga ikan ini bisa bertahan hidup dalam perairan dangkal dan sering menunjukkan dirinya di permukaan air.

Fosil Tiktaalik pernah ditemukan di Pulau Ellesmerem, Nuvanut, Kanada. Penemuan itu menunjukkan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya. Keunikan itu pula yang memperkuat hipotesa teori mengenai evolusi makhluk hidup.

Penemuan itu juga sekaligus menjawab, misalnya, bagaimana hewan yang hidup di air berpindah habitatnya ke daratan. Sehingga tiap makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar: