Sabtu, 04 Desember 2010

Status Brmo Kemungkinan Turun ke Siaga

Bromo dari Udara

PROBOLINGGO (04/12/2010) Meski aktifitas vulkanik gunung Bromo cenderung menurun dalam beberapa hari terakhir, namun intensitas skala amplitudo gempa vulkanik dangkal, Sabtu 04/12/2010 cenderung meningkat. Fenomena hujan abu masih sering terjadi di pemukiman terdekat di dusun Cemoro Lawang, desa Ngadisari, Kecamtan Sukapura. Hujan abu ini  mengarah ke utara, seiring berubahnya arah angin.

Menurut data terakhir dari pos pengamatan gunung Bromo di Cemoro Lawang, jumlah gempa vulkanik dangkal yang tercatat hanya 4 kali, sejak pukul 00:00 Sabtu dini hari (04/12/2010) Jumlah ini tentu lebih kecil dibanding hari sebelumnya, dimana jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 7 kali.  

Jika kondisi Bromo terus menurun, ada kemungkinan status Bromo bisa diturunkan dari 'awas' menjadi 'siaga'. Penegasan itu disampaikan Kepala Bidang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika usai memberikan laporan perihal Bromo ke Gubernur Jawa timur Soekarwo, Sabtu 04/12/ 2010."Kita tunggu saja, minimal tiga hari ke depan," kata Gede Suantika 

Meski dianggap menurun, namun skala amplitudo gempa vulkanik dangkal justru naik berkisar antara 8 hinga 40 milimeter. Begitu halnya dengan gempa tremor, dengan skala yang naik turun.

Karena itu, petugas pos pengamatan gunung Bromo menghimbau warga, tidak terlalu dekat dengan lautan pasir atau wilayah yang ditetapkan sebagai zona bahaya, karena di zona itu Bromo masih bebahaya. Hembusan asap dengan kandungan belerang masih tinggi di radius tersebut..

Gubernur Jawa Timur Soekarwo, juga mengingatkan agar warga sekitar termasuk wisatawan tetap memperhatikan imbauan yang dikeluarkan petugas saat berada di kawasan Pegunungan Tengger Purba. "Silahkan menikmati keindahan Bromo, tetapi jangan mengabaikan ketentuan dan anjuran yang dikeluarkan petugas," kata Soekarwo.

Tidak ada komentar: