Selasa, 17 Agustus 2010

Ribuan Warga Kepung, Perempuan yang diduga Penculik

Tangerang, 17 agustus 2010
Ribuan warga dari berbagai wilayah di kabupaten tangerang dan serang, banten, Senin malam mengepung sebuah rumah milik seorang Ketua RT bernama Deden. Ketua RT desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Tangerang itu baru saja mengamankan seorang wanita yang disiukan akan melakukan penculikan.

Kabar yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya itu menyebutkan, wanita itu akan menculik balita, anak dari salah satu warga Cisoka. Isu itulah yang menggerakkan ribuan warga dari berbagai wilayah Tangerang dan Serang datang ke rumah Deden untuk membuat perhitungan. Ribuan warga ini akan menghakimi pelakunya.

Suasana desa Cikande menjadi sedikit mencekam, karena ribuan warga yang mengepung rumah pak RT ini bersuara gaduh, berteriak dan mendesak Deden segera mengeluarkan wanita itu dihakimi.

Kemarahan warga terhadap pelaku penculikan, memang cukup bisa dimengerti, mengginat makin banyaknya kasus penculikan terjadi di berbagai daerah termasuk di Tangerang. Tapi membuat perhitungan atau menvonis orang tanpa bukti juga sebuah tindakan tidak bijaksana, apalagi sampai pelakunya dihakimi atau dipukuli menjadi tindakan anarkis yang tak bisa dibenarkan.

Drama pengepungan ini sendiri terjadi sejak pukul 21.00 wib, Senin malam. Puluhan petugas dari Polres Metro Tangerang , dikerahkan untuk menenangkan massa yang mulai sulit dikendalikan di Cikande. Sejumlah pejabat dari tingkat kepala desa dan camat dihadirkan, namun tidak mampu membubarkan ribuan massa, yang makin malam makin banyak itu.

Melihat situasi yang tidak kondusif, akhirnya pihak kepolisian mengatur strategi untuk mengecoh massa, yakni dengan memadamkan lampu listrik di kawasan itu. Benar saja, setelah listrik padam, massa terpecah konsentrasinya dan petugas kepolisian akhirnya dengan mudah mengevakuasi perampuan yang belum tentu bersalah itu.”Kami butuh waktu 5 jam, untuk membawa perempaun itu dari kepungan massa,”ujar AKP Panut, Kapolsek Cisoka. Perempuan itu mulai dikepung pukul 21.00 dan berhasil dibebaskan pukul 2.00 WIB

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, ternyata perempuan yang bernama negsih itu bukanlah penculik. ”Karena secara fisik dan mental, Nengsih itu mengalami gangguan jiwa, bagaiman mungkin orang gila bisa nyulik, ” tambah AKP Panut.
Karena itu pihak kepolisian berharap warga tidak terprovokasi isu penculikan dan tidak main hakim sendiri, dalam menyelesaikan setiap persoalan yang belum jelas(R14)

Tidak ada komentar: