Rabu, 11 Agustus 2010

Kasran, Korban Tabung Gas 3 KG Itu Meninggalk Dunia

Setelah hampir sebulan dirawat di rumah sakit sumber waras Jakarta barat, Kasran (40 th) warga TanjungDuren, korban tabung gas 3 kilogram Rabu siang meninggal dunia. Ini semakin menambah daftar panjang korban tewas akibat teror tabung gas. Dan tampaknya meski pemerintah sudah melakukan langkah dengan memperbarui selang regulator ber-SNI sekalipun, tipa hari berita jatuhnya korban tabung gas terus saja kita dengar.

kasran adalah satu dari 10 korban luka bakar akibat kebocoran tabung gas ukuran 3 kilogram yang terjadi pada 25 juli 2010 di Tanjung Duren Selatan RT/06/RW/06 jakarta barat.

peristiwa itu terjadi ketika, Kasran akan memasang tabung gas
ukuran 3 kilogram yang baru dibelinya untuk keperluan memasak sebagai
penjual bubur ayam. Tiba tiba bau gas menyengat keluar dari
pentil tabung gas. Saat itu tetangga sebelah rumah sedang memasak, maka gas yang bocor itu memenuhi ruangan dapur dan terjadi kebakaran rumah.

Kasran mendrita luka bakar serius, begitu juga dengan 9 orang tetangganya. Beberapa bangunan rumah yang berada dekat dengan tabung gas bocor itu ikut terbakar dan mengalami keruskaan cukup parah.

Almarhum Kasran meninggalkan seorang istri bernama
sopiatun dan dua orang anak masing-masing bernama slamet 10 tahun dan pathan masih berusia 9 bulan. Rencananya jenazah kasran akan di makamkan di daerah
asalnya di desa sirna, pemalang jawa tengah.

Dengan meninggalnya tukang bubur ayam itu, maka istri dan dua anak almarhum kini makin tidak jelas nasibnya. Wasuri adik almarhum Kasran, berharap pihak pertamina dan pemerintah bertanggungjawab dan membantu kelangsungan hidup keluarga dan pendidikan anak-anak almarhum. “Kami ini kan nggak tahu apa-apa – pemerintah pernah bilang akan membantu keluarga korban tabung gas – ya kini kami menagih janji,” uajar Wasuri dengan wajah sembab oleh airmata duka (R22)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya kok yakin, semnakin ke sini, bahwa ledakan kompor gas ini tampaknya memang dibikin. Kalo ndak salah program konversi tabung gas itu kan sejak 2006 --- tapi kenapa sepanjang 2 tahun lebih nggak ada tuh ledakan --- tapi menjelang masuk tahun 2010 ledakan hampir tiap hari --- kayaknya itu bikinan dan yang jadi korban tentu --siapa lagi kalu bukan rakyat kecil -- yang mendrita dalam kebisuan