Kamis, 23 Juni 2011

4 Orang Satu Keluarga Tewas Dibantai

Jenazah Supriyadi diangkat dari sumur
LABUHANBATU - Empat orang dalam satu keluarga, kemarin dilaporkan tewas, diduga dibunuh dengan menggunakan racun tikus. Para korban adalah   Supriadi (45), istrinya wagiyem (40) dua anaknya masing-masing Arif  Pradana (9) dan Muhammad Ridwan (16). Mereka ditemukan di rumah mereka di Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Jasad para korban ditemukan di lokasi berbeda. Supriyadi dan anaknya Arif Pradana ditemukan meringkuk di dalam sumur dengan kedalaman 10 meter. Sementara Wagiyem dan Mohamad Ridwan ditemukan tergolek di dapur rumahnya.
Yang cukup mengherankan, anak ketiga Supriyadi yakni Ananda Azhari, lenyap tidak diketahui keberadaannya. Yang ada hanya HP miliknya yang tertinggal di meja ruang tamu rumahnya



Jenazah Supriyadi dan keluarga
Tewasnya Supriadi beserta tiga angota keluarganya, diketahui pertama kali oleh Kusno, rekan satu kerjaan korban. Kusno dating bertamu ke rumah korban, namun saat pintu diketuk berulangkali, tidak ada yang menjawab. Kusno curiga, lalu mengajak tetangga lainnya untuk mendobrak pintu rumah Supriyadi. Dan mereka terkejut melihat rumah dalam keadaan berantakan, sementara penghuninya ditemukan 2 tergeletak di dapur dan supriyadi sendiri akhirnya ditemukan
meringkuk di dalam sumur.

Polisi yang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, menemukan beberapa petunjuk yang mengarah, adanya dugaan pembunuhan terhadap keluarga ini. Misalnya ditemukan bubur sumsum yang sudah ditaburi racun tikus. Polisi juga
menemukan perlatan sesajen dan sebilah pisau. Kendati demikian, polisi belum berani menyimpulkan dugaan motif dibalik kematian satu keluarga ini. Apakah dibunuh atau bunuhdiri? ”Kami sudah menemukan petunjuk ke arah pembunuhan, namun motif masih diselidiki," demikian terang seorang anggota kepolisan.

Kematian Supriyadi dan keluarganya secara tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarganya dan juga tanda tanya besar bagi warga sekitar. Sebab sehari sebelumnya mereka melihat Supriyadi masih segar bugar dan terlihat bercengkrama diteras rumahnya.

Olah tkp yang dilakukan polisi di rumah Supriyadi memakan waktu cukup lama, terutama saat proses jenazah Supriyadi dan anaknya dari dalam sumur. Ini dikarenakan diameter sumur yang sangat sempit, sementara tubuh kedua korban sudah mulai membengkak oleh air sumur.

Tidak ada komentar: