Jumat, 19 November 2010

Pembunuhan Sadis, Kepala Copot Ditebas Golok

     Ahmad Husaini, pria setengah baya yang sedang pulas tidur di rumahnya, di kawasan Jalan Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu malam (17/112010) tewas mengenaskan. Kepalanya copot ditebas golok, sementara dadanya berlubang dan jantungnya hilang. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku dengan dingin mengangkat kepala korban kemudian diletakkan di pangkuannya.

Pria yang sudah berumur ini, ditemukan keluarganya di dalam kamar. Tidak jelas siapa pelaku pembunuhan, namun sejumlah saksi mengatakan, pelaku pembunuhan adalah tetangga korban sendiri bernama Alimin Habibi. Menurut tetangganya, Alimin saat itu terlihat menenteng sebilah golok masuk ke rumah Husaini. “Kemungkinan pak Husaini diserang saat tidur pulas. Karena kami tidak mendengar suara apa-apa, tiba-tiba keluarganya menjerit menemukan Husiani sudah tewas, “kata Boby seorang saksi.

Setelah menghabisi nyawa Husaini, Alimin menghilang. Kepolisian Sektor Talang Kelapa yang menangani kasus ini, belum dapat memastikan motif dibalik pembunuhan sadis terhadap husaini ini.”Kami belum tahu motif dibalik ini semua. Kami sedang melakukan penyelidikan dan berupaya menangkap pelakunya,” terang  AKP Himawan , Kapolsek Talang Kelapa, Sumatera Selatan.

Sementara di Nganjuk Jawa Timur, seorang pria bernama Sukiran warga Desa Sukoharjo Kecamatan Wilangan, Nganjuk Jawa Timur, dilaporkan tewas, juga dalam kondisi mengenaskan. Jasadnya ditemukan persis di depan pintu masuk ruang tamu  dengan pisau masih menancap di dadanya.

Melihat lokasi pembantaian, diduga kuat terjadi pertarungan hebat antara korban dengan pelaku. Ini dikuatkan dengan banyaknya darah yang berceceran di bantal, tempat tidur dan jalan menuju ruang tamu, tempat Sukiran tergolek dengan pisau masih menancap di dadanya.”Saat itu, kemungkinan korban lari keluar mencari pertolongan, namun roboh di dekat pintu ruang tamu karena kehabisan darah,”ujar Kompol Sadiyanto, Kapolsek Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur.

Dari hasil olah tkp , polisi menduga korban tewas dibunuh, namun pelakunya masih misterius. Sementara keluarga korban juga tidak mengetahui dengan pasti, apakah Sukiran dibunuh atau bunuh diri.” Kami dapat laporan, bapak sudah meninggal – tidak tahu apakah mati dibunuh atau bunuh diri,”ujar Satino. 
Untuk menguak kasus ini, kepolisian dari Polsek   Wilangan memeriksa tiga orang saksi yakni Saniyem, istri Sukiran, Darwati dan menantunya bernama Tomo.




Di lokasi yang sama, Nganjuk, seorang pria bernama Suminto nekat gantung diri, karena frustasi dengan penyakit sesak nafannya yang tak kunjung sembuh. Jasadnya yang masih tergantung, belum bsia diturunkan karena masih menunggu datangnya pihak kepolisian. Akibatnya, jasad Suminto menjadi tontonan warga baik tua maupun anak-anak.

Tindakan nekat Suminto itu dilakukan pada kamis dini hari (18/11/2010 saat semua anggota keluarga tertidur. Suparni yang bangun menjelang subuh mulai curiga, saat tak menemukan ayahnya di pembaringan dan betapa terkejutnya melihat jasad ayahnya menggantung di depan rumahnya, “kami menduga bapak nekat gantung diri, karena sakit sesak nafasnya yang tak kunjung sembuh,”tutur Suparni yang juga sering mendengar ayahnya mengeluhkan sakit sesak nafasnya itu.

Tidak ada komentar: