Rabu, 29 September 2010

2035 Jakarta Tenggelam, Surabaya tahun 2012 ?


Prediksi Jakarta akan tenggelam tahun 2035 disampaikan pakar tata kota Yayat Supriyatno dari Universitas Trisaksi. Alasan yang selalu dikemukan adalah kondisi wilayah Jakarta sendiri, sekitar 40 persen wilayahnya berada dibawa permukaan laut. Ini juga diperparah oleh turunnya permukaan tanah, menyebabkan wilayah Jakarta bakal tenggelam pada kurun waktu 2035-2050. Wilayah yang terparah, adalah Jakarta Utara, seperti Ancol, termasuk kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

 
Senada dengan itu, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Pesisir dan Lautan Terpadu Departemen Kelautan dan Perikanan, Subandono Diposaptono menjelaskan, melihat tren kenaikan permukaan air laut yang masuk ke daratan (rob) di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, sangat berpotensi terjadi kenaikan air laut yang konstan, sehingga membuat daratan kebanjiran atau tenggelam.



Kalau Jakarta diprediksi tenggelam tahun 2035, maka Surabaya lebih awal lagi, yakni tahun 2012. Tapi anda tenang dulu, tidak usah panik. Prediksi yang terakhir itu, tidak berdasarkan pada kajian ilmiah tapi dari sebuah ramalam almarhumah Mama Lorens. Almarhum Mama pada pertengahan tahun 2009, saat sedang ramainya kontroversi film 2012. melontarkan ramalan, bahwa tahun 2012 Surabaya akan tenggelam.





Sekali lagi ini memang ramalan, tapi bisa menjadi kenyataan jika kita lihat fakta bahwa pengendalian lumpur Lapindo di Sidoarjo belum berhasil sampai sekarang .Sejak kemunculan pertamanya pada bulanMei 2006, lumpur Lapindo sudah menyembur tanpa bisa dicegah. Hinga hari ini, sudah ribuan bubble yang muncul di beberapa titik. 



baca selengkapnya


Semburan tanpa Henti
Terakhir pada 27 September 2010, lumpur yang membawa material pasir dan gas berbahaya, muncul di beberapa titik di selatan pusat semburan lumpur lapindo, yakni di sekitar Sekolah dasar Pajarakan, Jabon, Sidoarjo.


Semburan-semburan lain muncul di dalam gedung dan halaman sekolah. Belasan gelembung-gelembung air kecil muncul diantara celah-celah lantai keramik, dan rerumputan. Jika semburan demi semburan terus ebrlangsung tanpa bisa dihentikan, maka tidak menutup kemungkinan ramalan Mama Lorens akan menjadi kenyataan. Kita berharap ada cara untuk mengatasinya, agar bencana besar itu tidak terjadi. Semoga













Tidak ada komentar: