Salah satu korban bentrok Batam |
Bentrokan ini tidak hanya menelan korban jiwa, tapi juga merusak hotel Planet Holidya. Kaca-kaca di loby hotel hancur, sejumlah kendaraan roda empat juga dirusak dan membuat sejumlah tamu hotel ketakutan.
Mereka yang luka parah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. empat korban dibawa ke rumah sakit budi kemuliaan
Bentrokan berdarah ini dipicu perebutan lahan PT Hyundai Metal Indonesia (PT HMI) di Batuampar oleh kubu Tony Fernando (Manager Operasional dan Pemasaran PT HMI) dengan kubu PT Lord Way Accommodation Engineering (PT LWAE) yang didukung Basri. pada 14 Juni lalu sengketa lahan seluas 4.300 meter persegi antara PT LWAE dengan PT HMI diputus di Pengadilan Negeri batam.
Mobil tamu Hotel dirusak |
Merasa memenangkan gugatan, kelompok pt lae yang dikomandoi basri langsung mengamankan dan menjaga lahan yang disengketakan tersebut. namun hal tersebut membuat kubu toni yang mendukung pt hmi tak terima. alasannya belum ada putusan final tentang banding yang diajukan pt hmi atas putusan pn batam itu.
Senin sore (18/6) puluhan orang dari kelompok Basri yang menjaga lahan sengketa didatangi 50 orang dari kubu Toni. Dengan membawa pentungan dan parang langsung masuk hotel dan melakukan perusakan.
Sama-sama membawa parang, tombak dan busur panah, massa pimpinan Basri yang sudah berada di sekitar hotel menyambutnya dengan serangan balasan. Sementara polisi yang sebelumnya sudah berjaga-jaga, hanya menyaksikan saja bentrok berdarah itu, karena jumlah mereka terlalu sedikit.
Beberapa menit setelah bentrokan, ratusan polisi dari brimob dan Polda Kepulauan Riau baru datang dengan kekuatan penuh. Massa kedua kubu berhasil dipukul mundur. Sekitar 28 orang dari kelompok Basri ditangkap dan beberapa dari kelompok Tony..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar