Penyakit Jantung, sudah lama menjadi penyakit paling mematikan nomor wahid. Hasil analisa dan survei kesehatan rumah tangga Departemen Kesehatan RI melaporkan, penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta atau sekitar 10% dari penduduk di Indonesia. Demikian dahsyatnya serangan penyakit jantung sehingga korbannya bisa menyerang siapa saja, baik di negara sedang berkembang seperti Ingonesia maupun negara-negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rasio penderita gagal jantung di dunia satu sampai lima orang setiap 1.000 penduduk.
Berbagai upaya dari para pakar dunia, menciptakan alat dan obat untuk menanggulangi dan menyembuhkan para penderita jantung. Mulai dari peralatan yang relatif mahal seperti transplantasi jantung hingga obat-obatan.
Bagi anda yang kebetulan menderita jantung, ada cara mudah dan murah. Memang tidak seratus persen dijamin penyakit jantung anda bisa hilang sama sekali, tapi bisa menurunkan kadar serangan jantung itu sendiri, yakni menggunakan terapi sedot lintah. Di telinga sebagian orang, terapi ini memang agak asing terdengar, tapi banyak pendrita jantung mencoba dan berhasil. Lintah yang menghisap darah pada sejumlah titik aliran darah yang terkait dengan organ jantung, diyakini bisa mengurangi penyumbatan pada pembuluh darah jantung.
Di Indonesia mungkin banyak praktek-praktek pengobatan alternatif yang menyediakan terapi semacam ini, salah satunya terapi lintah di Desa Selorejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pemilik tempat praktek ini bernama Mahrus. Ia sudah lama menekuni trapi lintah dan sudah banyak penderita jantung yang berhasil sembush melalui metode ini.
Eko Pramono dan Sujud Prayitno, warga Kediri dan Surabaya, Jawa Timur ini merupakan pengidap jantung koroner yang ketagihan mengikuti trapi sedot lintah.