Senin, 22 November 2010

Russel Wen Colter Korban Penyekapan itu Tewas

Luka Sundutan Rokok diterima Russel bocah 3,5 th
     Nasib Russel sungguh tragis, ia merupakan korban penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan rekan bisnis ibunya Unriani. Dari hasil visum di rumah sakit ditemuakn bukti Russel tewas karena dibunuh dengan cara dibekap mulutnya dan diberi minum air sabun, sehingga perut korban membuncit.

Selain itu juga ditemukan luka-luka akibat penganiayaan. Luka yang jelas terlihat pada tubuh bocah 3 setengah tahun itu adalah luka bekas sundutan rokok.
   


Russel dicekoki Air sabun sampai tewas
Russel Wen Colter Tewas ditangan rekan bisnis ibunya. Jasadnya sudah menginap beberapa hari di rumah sakit umum Raden Mattaher Jambi,  jenazah Russel Wen Colter, dan Minggu siang (21/11/2010) dibawa orangtuanya ke Ternate untuk dimakamkan.

Unriani, sang ibu tampak sangat terpukul. Ia tidak menyangka teman bisnisnya berbuat sekejam itu terhadap buah hatinya. Bahkan, saking sedihnya, petugas kamar mayat yang ingin mengambil baju korban untuk keperluan bukti, tidak diizinkan. “Baju yang dikenakan anak kami ini akan kami simpan untuk mengenang anak kami, “uajr Unriani disertai deraian airmata duka.

Unriani, ibu Russel pingsan karena shock
Uniriani sempat berulangkali pingsan, saat jasad Russel akan dimasukkan kedalam petimati. Kesedihan juga tampak dari raut wajah Roni Saleh, ayah kandung Russel, yang baru tiba dari makassar Sulawesi Selatan..

Unraini, Ibu Russel Pingsan karena shock Menurut,  Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Posma Lubis, kasus ini terjadi, berlatar belakang utang piutang. Ibu korban memiliki utang sebesar 100 juta rupiah kepada Pousun, yang akan dikembalikan sepulangnya dari Ternate.

Sebagai jaminan Unriani menitipakn Russel kepada Pousun, rekan bisnis yang memberi pinjaman uang. Entah kenapa  tiba-tiba Russel dijadikan sebagai sandera oleh Pousun, untuk menekan Unriani segera melunasi hutangnya.

Bahkan Pousun mengancam jika hutang itu tidak segera dibayar, dia tidak segan-segan akan membunuh Russel yang saat itu berada ditangannya. Dan rupanya ancaman itu bukan sekedar gertak sambal. Begitu Unriani belum juga kembali dari Ternate, Russel akhirnya dibunuh juga. Diduga bocah 3 tahun itu dibunuh dengan cara dibekap hingga tewas kehabisan nafas, ditambah siksaan fisik.

Tidak ada komentar: