Rabu, 24 November 2010

Gunung Bromo Berstatus Awas

Status Bromo Awas 

     Gunung berapi Bromo yang terletak di probolinggo, jawa timur, Selasa (23/11/2010) dinaikkan statusnya ke level awas. Kenaikan status ini hanya 6 jam saja setelah sebelumnya baru naik dari status waspada menjadi siaga. Peningkatan status awas ini berdasarkan surat rekomendasi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi gunung Bromo.

Menurut Kepala Pos Pengamatan gunung Bromo, Syafi’i, peningkatan status Bromo ini disebabkan adanya peningkatan jumlah gempa vulkanik hingga ribuan kali serta gempa tremor yang tak pernah putus, disertai muntahan abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 300 meter. ”Aktifitas gempa vulkanik, baik vulkanik dalam maupun dangkal, tercatat sangat segnifikan yakni mencapai 1028 kali, ”ujar Syafi’i

gempa vulkanik mencapai 1028
Selain itu, dari pemantauan dengan menggunakan tiltmeter kemarin, terlihat penggembungan gunung. Karena itu, status "Awas" tetap dipertahankan untuk Gunung Bromo. Rekomendasinya, wilayah di radius 2,5-3 kilometer terutama kawasan kaldera atau lautan pasir harus steril dari manusia. "Desa terdekat masih aman," tambah Syafi'i.
Dari pos pantau Gunung Bromo di Cemorolawang, sejak tengah hari terlihat asap solfatara semakin pekat. Sekitar pukul 13.00, asap juga terlihat kekuningan tipis tanda adanya kandungan belerang. Asap juga tampak tebal memenuhi kawah.

abu vulkaniknya setinggi 300 meter
Warga yang tinggal di sekitar Bromo diminta waspada, karena aktifitas vulkani gunung Bromo itu memiliki karakteristik yang sulit ditebak. Sementara untuk mengantisipasi dampak dari letusan Gunung Bromo yang mungkin sata terjadi, Pemerintah Kabupaten Malang mendistribusikan 2000-an masker ke dua dusun di Kabupaten Malang yang berbatasan dengan wilayah Bromo-Semeru.

Ribuan masker itu disiagakan di puskesmas-puskesmas pembantu dan di poliklinik desa pada dua dusun yang berbatasan dengan Bromo-Semeru, yaitu Dusun Ngadas dan Dusun Jarak Ijo di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Di dua dusun itu terdapat 1879 jiwa dari 457 keluarga.
seismografi terus dipantau


Dua desa tersebut memang masuk ring 2, yaitu kemungkinan bahayanya berupa batu pijar dan debu. Kalau memang nanti terjadi hujan debu lebat, maka akan dibagikan masker. Saat ini ada 2.000-an masker yang disiagakan di pustu dan polindes di dua dusun di Desa Ngadas," tutur Kepala Seksi Sandi dan Telekomunikasi Pemkab Malang, Bagyo Setiyono, Rabu (24/11/2010) di Malang.
     



Tidak ada komentar: